Mulai bergesernya tata cara dan etika berbusana adat, tata rias wajah dan rambut sesuai pakem budaya Bali, maka Pemerintah Desa Tegal Harum memprakarsai pelatihan etika busana adat Bali, tata rias diri dan sanggul bali bagi Ibu-ibu PKK dan WHDI Desa Tegal Harum, Kamis (09/12/2021)
Pelatihan ini merupakan stimulus, karena pelatihan tidak bisa hanya sekali dilakukan, harus lebih sering di praktekan minimal untuk bisa merias diri dulu dalam kegiatan-kegiatan keagamaan maupun yang lainnya, bahkan kalau sudah lebih terampil nantinya diharapkan bisa di ketok tularkan dengan ibu-ibu di sekitar lingkunganyan. Kegiatan ini juga dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan di masa pandemi.
Menurut Ibu Ny. Ni Luh Gede Ernawati Widiantara yang merupakan pembina WHDI dan juga Ketua TP PKK Desa Tegal Harum didampingi Kasi Kesra Desa Tegal Harum menyampaikan kegiatan yang dilakukan PemDes melalui WHDI sangat baik bagi ibu-ibu dan kaum perempuan untuk meningkatkan keterampilan diri. Sebagai wanita Bali keterampilan memasang sanggul sendiri mutlak wajib bisa dikuasai. Dengan berbagai kegiatan yang dilakukan utamanya wanita Bali yang mana sering disibukkan dengan kegiatan adat dan agama, mau tidak mau urusan pasang dan memasang sanggul menjadi suatu keharusan. Dengan adanya pelatihan ini akan memberikan manfaat, setidaknya bagi wanita tidak harus pergi ke salon jika ingin memakai sanggul Bali. Disamping itu keterampilan memasang sanggul ini merupakan cerminan untuk selalu meningkatkan kualitas diri dalam upaya menghadapi persaingan hidup yang semakin ketat. Beliau mengharapkan wanita Bali harus senantiasa bisa mandiri dan mengembangkan inovasi dalam upaya menghadapi persaingan yang semakin mengglobal”. imbuhnya.
Dalam kegiatan ini mendatangkan narasumber dari JEGEG BALI SALON (I Kadek Susila. SSn) beserta Tim. Kegiatan dibuka langsung oleh Pembina WHDI Desa Tegal Harum dan dihadiri oleh Ketua BPD serta Ibu BPD keterwakilan perempuan yang juga sebagai Ketua WHDI Desa Tegal Harum, Ny. Dra. Desak Nyoman Budiastiti, M. Pd. Beliau menyampaikan disamping bisa merias diri, juga memberikan pengetahuan tentang Tata cara menggunakan sanggul ini, siapa yang boleh dan gak boleh. Dengan adanya pelatihan ini para kaum wanita setidaknya bisa merias dirinya sendiri disamping juga untuk mendukung program Ajeg Bali, hal ini juga sejalan dengan program Pemerintah Kota Denpasar yakni mengembangkan ekonomi kreatif yang berbasis pada budaya unggulan.
Kegiatan ini bertujuan melestarikan salah satu warisan budaya Bali, yang harus diketahui oleh kita sebagai Perempuan Bali.
Mari menempa diri dan meningkatkan ketrampilan hidup, karena disamping dapat meringankan diri sendiri juga dapat meningkatkan pendapatan secara ekonomi jika berbagai keterampilan dapat dikuasai.