KONTRUKSI BANTEN GEBOGAN TRADISIONAL DAN GEBOGAN DI ERA GLOBALISASI

Pemerintah Desa Tegal Harum menggelar pelatihan membuat gebogan kreasi di Balai Banjar Buana Kubu, Desa Tegal Harum Denpasar Barat pada Senin (14/02/2022).

Kegiatan ini dihadiri oleh BPD perwakilan Dusun Buana Kubu, Sekretaris Desa, Kasi Kesra dan staf, Ketua TP PKK Desa Tegal Harum dan Manggala Adat Banjar Buana Kubu, serta mendatangkan narasumber dari PHDI Kota Denpasar. Kegiatan ini bertujuan untuk lebih memberdayakan perempuan dan juga Pelestarian Budaya Bali.

Ketua TP PKK Desa Tegal Harun Ny. Ni Luh Gede Ernawati Widiantara yang dalam sambutannya mengatakan “dalam upaya memberdayakan perempuan khususnya di Desa Tegal Harum dengan difasilitasi oleh Pemerintah Desa, TP PKK Desa Tegal Harum melaksanakan pelatihan membuat Gebogan Kreasi ini, dimana kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang diajukan oleh PKK dan WHDI Dusun Buana Kubu yang terealisasi dan pendanaannya melalui APBDesa Tahun Anggaran 2022”.

Menurut Narasumber I Wayan Sulandra menjelaskan “makna dan filosofi Gebogan ini bisa dilihat dari bentuknya yang mengerucut seperti gunung, makin keatas makin lancip dan diatasnya diberi canang sari dan sampyan adalah sebagai wujud persembahan dan bhakti kehadapan Tuhan sang pencipta alam semesta. Nilai dari sebuah gebogan tidak dilihat dari tinggi rendahnya gebogan tersebut, tetapi dari keiklasan hati dalam menunjukkan rasa syukur dan selebihnya merupakan pengapresiasian seni. Membuat banten gebogan tidak perlu besar, tinggi, karena inti dari membuat gebogan adalah adanya Panca Rengga (Lima macam buah-buahan yang berasal dari lima jenis kelahiran). Buah-buahan tersebut adalah :

  1. Buah yang lahir dari Bunga (mangga, apel, jeruk, belimbing dll)
  2. Buah yang hanya sekali berbuah, pohonnya langsung mati (Pisang dll)
  3. Buah yang lahir langsung methandienone injection price dari pohonya (nangka, durian, duku,leci dll)
  4. Buah yang bersisik (nanas, salak, buah naga dll)
  5. Buah yang berasal dari akar (bengkuang, sabrang, ketela, keladi dll)

Kemudian seiring dengan perkembangan zaman, banten gebogan mulai mengalami pergeseran ke arah modernisasi yakni dengan menggunakan bahan atau ragam jenis minuman buatan pabrik seperti Pocari Sweet, Larutan dll. Perubahan dari banten gebogan tradisional ke modern tersebut menunjukkan adanya transformasi kebudayaan pungkasnya”.

Disampaikan juga Jenis/Bentuk Gebogan secara umum dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :

  1. Gebogan Buah (dominan 60% isi Buah, 20% jajan dan 20% dari bunga dan janur) dan Gebogan Buah juga ada pengklasifikasiannya diantaranya Gebogan Buah untuk persembahan dan Gebogan Buah dekorasi/pajangan.
  2. Gebogn Bunga (dominan 60% bunga, 20% janur, 20% buah)
  3. Gebogan Janur/rangkaian Janur (dominan 60% isi Janur, 20% Bunga, 20% buah)

Dalam kegiatan ini yang dibuat adalah Gebogan untuk persembahan sehingga ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait kelengkapan gebogan ini seperti pemilihan buah yang dipakai, eteh-eteh pelengkap, panganan, dan sampyan yang digunakan.

Ibu-ibu PKK dan WHDI sangat antusias mengikuti kegiatan ini terbukti dengan kekompakan menggunakan seragam WHDI, sehingga membuat suasana menjadi lebih bersemangat. Dengan telah terlaksananya kegiatan ini, diharapkan dapat mempererat komunikasi dan merekatkan tali silaturahmi antar para peserta mesti dengan keterbatasan gerak karena dilaksanakan dalam tatanan kehidupan baru New Normal, dan tentunya pelestarian budaya Bali.