Cegah Stunting, Ketua TP PKK Desa Tegal Harum Gandeng Komisi XI DPR RI Sosialisasikan Program Percepatan Penurunan Stunting

Penanganan stunting karena kurangnya asupan gizi akut disebut merupakan program prioritas nasional yang harus didukung turut disukseskan di daerah. Hal itu diungkapkan oleh Ketua TP PKK Desa Tegal Harum, Ny. Ni Luh Gede Ernawati Widiantara dalam sambutannya saat membuka acara sosialisasi pencegahan stunting untuk mewujudkan kemandirian keluarga yang berlangsung di Banjar Buana Kubu, Desa Tegal Harum (Minggu, 23/09/2023). Turut hadir Anggota DPR RI Komisi XI Dapil Bali, I Gusti Agung Rai Wirajaya, S.E. M.M., Tokoh Masyarakat Kota Denpasar, Anak Agung Istri Paramita Dewi, S.M.

“Sebagai mitra pemerintah, TP PKK harus terlibat dalam penanganan kasus stunting. PKK bekerjasama dengan lintas sektor untuk bersama – sama masyarakat menanggulangi dan mencegah terjadinya kasus stunting,” katanya.

Dia menilai pelaksanaan penanganan kasus stunting tidak bisa dilaksanakan sendiri – sendiri. Mengatasi stunting harus dengan kebersamaan sesuai dengan keahlian masing – masing.

Anggota Komisi XI DPR RI Dapil Bali, I Gusti Agung Rai Wirajaya (ARW) menegaskan salah satu yang menjadi permasalahan nasional untuk menuju Indonesia maju, khususnya pasca Covid-19, adalah keberlanjutan generasi yang baik. Oleh karena itu, Rai Wirajaya mengatakan concern utamanya saat ini adalah menurunkan angka stunting di Bali. “Walaupun di Bali ini angka stuntingnya kecil, namun kita perlu terus untuk intervensi karena ini merupakan program dari pemerintah pusat dalam rangka menurunkan angka stunting, kekurangan gizi dari masyarakat kita,” ungkap Rai Wirajaya.

Rai Wirajaya kemudian memaparkan bahwa angka stunting di Indonesia saat ini masih di angka 21,6% dan ditargetkan pada tahun 2024 sebelum kepemimpinan Presiden Jokowi berakhir bisa ditekan sampai 14 persen.

“Nah bagaimana caranya ini? Jangan sampai dana yang disalurkan oleh pemerintah pusat sampai ke Kabupaten/ kota itu digunakan yang lain – lain. Namun di Kota Denpasar karena saya masih bertugas sampai tanggal 30 September 2024, saya pribadi tentunya terus menginginkan program Kota Denpasar ini berkelanjutan, di mana angka stuntingnya memang sudah 5%, program Bapak Walikota Denpasar sampai 2024 semoga bisa tercapai 4%,” beber Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI ini.